Pemerintah Bidik Kerja Sama Ekonomi Adil dengan Amerika Serikat
2 mins read

Pemerintah Bidik Kerja Sama Ekonomi Adil dengan Amerika Serikat

Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, delegasi Indonesia menargetkan kerja sama perdagangan yang adil dan berimbang dengan Amerika Serikat (AS).

Para delegasi telah melakukan berbagai pertemuan strategis dengan sejumlah otoritas utama AS, termasuk United States Trade Representative (USTR) dan Secretary of Commerce, serta dijadwalkan bertemu dengan Secretary of Treasury untuk membahas penyesuaian tarif perdagangan yang berdampak pada produk ekspor Indonesia.

“Dari hasil pembicaraan, Indonesia ini merupakan salah satu negara yang diterima lebih awal. Pembahasan ini guna mendiskusikan opsi-opsi yang ada terkait kerja sama bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat yang kita berharap situasi daripada perdagangan yang kita kembangkan bersifat adil dan berimbang,” kata Airlangga dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, di Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia telah menyampaikan sejumlah tawaran kepada AS, antara lain dengan meningkatkan pembelian energi, produk pertanian, dan Engineering, Procurement, Construction (EPC).

Selain itu, Indonesia turut menawarkan untuk pembelian insentif dan fasilitas bagi perusahaan AS dan Indonesia, membuka dan mengoptimalkan kerja sama mineral kritis (critical mineral), memperlancar prosedur dan proses impor untuk produk AS, dan mendorong investasi strategis dengan skema business to business.

Indonesia juga menyampaikan pentingnya memperkuat kerja sama pendidikan, sains, ekonomi digital, dan layanan jasa keuangan, penetapan tarif yang lebih rendah dari negara kompetitor untuk produk ekspor utama yang tidak akan bersaing dengan industri dalam negeri di AS, seperti garmen, alas kaki, tekstil, furnitur, dan udang, serta juga menyampaikan pentingnya memastikan ketahanan rantai pasok dari produk strategis dalam menjaga keamanan ekonomi.

“Target negosiasi yang sedang berjalan ini yang penting Indonesia mendapatkan tarif yang lebih rendah dan tarif yang diberlakukan untuk Indonesia ini seimbang dengan negara-negara lain. Untuk target lainnya tentu kita lihat sesuai dengan pembahasan daripada tim negosiasi yang mungkin akan berlangsung satu, dua, atau tiga putaran,” ujar Menko Airlangga.

Proses perundingan akan dilanjutkan dalam satu hingga tiga putaran dengan format dan prinsip perjanjian yang telah disepakati oleh Indonesia dan AS.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa Indonesia dan AS sepakat menyelesaikan perundingan tersebut dalam 60 hari.

Pemerintah Indonesia berharap dalam waktu 60 hari tersebut, kerangka kerja sama yang telah disepakati dapat diformalkan dalam bentuk perjanjian yang disetujui bersama.

“Tentu kami masih bekerja, masih bertemu dengan beberapa stakeholder, baik itu kalangan bisnis maupun juga asosiasi yang ada di Amerika Serikat yang nantinya tentu bisa membantu Indonesia melakukan pendekatan dengan Pemerintah Amerika Serikat, di mana diharapkan dengan seluruh stakeholder ditemui maka posisi Indonesia dalam negosiasi ini bisa diselesaikan dalam waktu yang ditargetkan yaitu 60 hari,” katanya pula. (Redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *