
BSI Raih Penghargaan Alpha South East Asia 2024, Bukti Kepemimpinan dalam ESG
Malaysia, 12 Februari 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan “Best Mudharabah Sukuk in Southeast Asia 2024” dalam ajang 18th Annual Deal & Solution and ESG Award yang diselenggarakan di Malaysia. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan BSI dalam menerbitkan Sukuk Mudharabah Berlandaskan Keberlanjutan Berkelanjutan I, yang semakin memperkuat posisi BSI sebagai bank syariah terdepan dalam penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Sukuk Mudharabah Berlandaskan Keberlanjutan Berkelanjutan I yang diterbitkan pada Mei 2024 dengan nilai Rp3 triliun mendapatkan respons positif dari pasar, terbukti dengan oversubscribe hingga 300% atau mencapai Rp9 triliun. Dari total dana yang diperoleh, 59% dialokasikan untuk Kegiatan Usaha Berbasis Sosial (KUBS) dan 41% untuk Kegiatan Usaha Berbasis Lingkungan (KUBL). Melalui penerbitan ESG sukuk ini, BSI turut berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia, dengan mendukung sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, ketahanan pangan, akses layanan esensial, serta pemberdayaan sosio-ekonomi masyarakat.
Dampak dari penerbitan ESG Sukuk BSI sangat nyata bagi lingkungan dan masyarakat. Beberapa proyek yang didanai antara lain pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang menyediakan akses energi bersih bagi lebih dari 150 ribu rumah, penyediaan akses air bersih untuk hampir 30 ribu rumah yang melayani setidaknya 100 ribu orang, serta berbagai inisiatif hijau lainnya. Hal ini menunjukkan komitmen BSI dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Dalam perayaan ulang tahun ke-4, BSI meluncurkan Digital Carbon Tracking Initiative, menjadikannya sebagai bank syariah pertama yang memiliki sistem pencatatan dan perhitungan emisi karbon secara digital. Langkah ini memungkinkan pemantauan jejak karbon yang lebih akurat dan menyeluruh di seluruh jaringan kantor BSI, menggantikan metode manual yang sebelumnya digunakan. “Komitmen ini terus kami jalankan sepanjang BSI melakukan kegiatan bisnis dan operasional. Termasuk salah satu wujudnya dapat terlihat pada beberapa inisiatif hijau yang diluncurkan pada perayaan usia BSI ke-4,” ujar Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta.
Sebagai bagian dari strategi pengurangan jejak karbon, BSI juga telah melakukan berbagai inisiatif, seperti penanaman 50.000 pohon yang mampu menyerap 4.129 ton CO2e dan pengelolaan 70 unit mesin Reverse Vending Machine (RVM) yang mendaur ulang sampah botol plastik, berkontribusi terhadap pengurangan 235 ton CO2e. Selain itu, BSI memperkuat operasional berkelanjutan dengan membangun Green Building Landmark BSI Aceh, memasang panel surya di beberapa outlet, serta menyediakan 139 kendaraan listrik sebagai bagian dari upaya transisi menuju transportasi ramah lingkungan.
Sejalan dengan berbagai inisiatif keberlanjutan yang dilakukan, ESG rating BSI mengalami peningkatan signifikan, dari posisi sembilan ke posisi empat dalam daftar Global Islamic Bank versi Bloomberg. “Pencapaian ini semakin menegaskan peran BSI sebagai pemimpin dalam transformasi hijau di sektor keuangan syariah. Dengan langkah-langkah yang terus diperkuat, kami berkomitmen untuk mendukung pencapaian Net Zero Emission Indonesia di tahun 2060 serta mempercepat pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia,” tutup Bob. (Redaksi)