BSI Optimis Menjadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2025
2 mins read

BSI Optimis Menjadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2025

Jakarta, 23 Desember 2024 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memproyeksikan akan melanjutkan perannya sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025. Sektor perbankan syariah diharapkan terus tumbuh lebih cepat daripada sektor perbankan konvensional, dengan potensi kenaikan penyaluran pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga yang dapat mencatatkan angka dua digit.

Direktur Treasury & International Banking BSI, Ari Rizaldi, menilai bahwa meskipun tantangan global, seperti ketidakpastian ekonomi dan ketegangan geopolitik, dapat mempengaruhi perekonomian, Indonesia tetap memiliki peluang untuk mempertahankan momentum pertumbuhan positif. “Tahun 2024 memberi landasan yang kuat bagi kita untuk melanjutkan pertumbuhan di 2025,” ujar Ari.

Pada 2025, BSI akan memanfaatkan posisi uniknya sebagai bank syariah terbesar di Indonesia untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi domestik, baik melalui penguatan sektor halal maupun ekspansi lebih lanjut. BSI menilai, potensi besar terletak pada bisnis halal yang terus berkembang dan akan semakin diperkuat dengan inovasi dan layanan yang ditawarkan oleh bank tersebut.

Banjaran Surya Indrastomo, Chief Economist BSI, mengungkapkan optimisme terhadap sektor keuangan syariah di Indonesia, yang diprediksi tumbuh lebih pesat pada tahun depan. “Sektor keuangan syariah nasional diperkirakan mencapai aset Rp3.157,9 triliun hingga Rp3.430,9 triliun pada 2025, dan BSI akan memimpin perjalanan ini,” ujarnya. BSI, yang telah konsisten berkontribusi dalam menggerakkan ekosistem ekonomi halal, siap memperluas peranannya dalam mendukung perekonomian nasional.

Sebagai bagian dari strategi BSI untuk mendorong sektor halal, Banjaran juga menyoroti potensi pengembangan bullion bank, yang semakin diperkuat dengan diterbitkannya Peraturan OJK No. 17 tahun 2024. Melalui inovasi dan penguatan ekosistem bisnis emas, BSI diharapkan dapat berperan penting dalam mendukung implementasi strategi hilirisasi pemerintah.

Selain itu, BSI juga akan berfokus pada pengembangan sektor keuangan sosial syariah, seperti Ziswaf, untuk membantu mengatasi masalah kemiskinan dan mengurangi ketimpangan ekonomi. Menurut Banjaran, sektor keuangan sosial akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Menyikapi proyeksi ekonomi global yang dipenuhi ketidakpastian, Banjaran optimistis perekonomian domestik akan terus tumbuh, dengan angka pertumbuhan PDB diperkirakan mencapai 5,1% hingga 5,2% pada 2025. BSI berkomitmen untuk mendukung penciptaan sumber pertumbuhan baru, termasuk sektor pariwisata dan industri halal, serta mengembangkan sektor-sektor berbasis sumber daya alam dan manusia.

“BSI siap menjadi katalisator dalam memperkuat ekonomi Indonesia dengan mengoptimalkan sektor keuangan syariah dan halal,” tutup Banjaran, menegaskan peran penting BSI dalam mendukung kemajuan ekonomi nasional.

(redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *